BEHIND THE SCENES OF GORDON RAMSEY


Siapa yang tidak mengenal Gordon Ramsay? Chef tingkat dunia yang terkenal. Ia membawa acara Hell Kitchen, Master Chef USA, Uncharted, reality show bersama anak-anaknya, punya resto terkenal, dan banyak lagi.

Awalnya sempat agak sebal ketika melihatnya membawa acara Hell Kitchen. Berkesan kasar. Namun ternyata itu hanya skenario πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ 

Image itu berubah ketika menyimak acara reality show Gordon. Bermain go-kart, memasak, dan rekreasi bersama anak-anaknya. Putrinya sangat suka memasak dan membuat kue. Gordon terkesan sabar dan lepas dalam membimbing mereka.

Di lain kesempatan, aku menonton wawancara Helmi Yahya dengan William Wongso. Asyik sekali mengikuti alur perbincangan mereka. Menyajikan wawasan dan pengalaman yang luas dan dikemas dengan cerdas.

Salah satu yang menarik adalah cerita mengenai Gordon Ramsay yang memasak Rendang di Sumatera Barat. Bangga sekali. Chef sekelas Gordon tertarik untuk memasak makanan khas Indonesia, yang telah dua kali terpilih sebagai masakan terenak di dunia versi CNN. Anak Indonesia sendiri bisa masak rendang-kah? 😁☝️

Yuk, kita intip "Behind the scenes acara yang dinaungi oleh National Geographic dan Walt Disney ini"


CERITA AWAL
William Wongso dihubungi oleh National Geographic New Zealand di bulan September 2019. NatGeo melakukan survey lokasi pada minggu ke-3 Oktober 2019. Dipimpin langsung oleh John Kroll, sebagai Executive Producer NatGeo yang juga melibatkan Gubernur Sum-Bar, Irwan Prayitno.


SAAT SHOOTING
Shooting dilakukan pada tanggal 19-22 Januari 2020 (mereka telah survey lapangan tiga bulan sebelumnya. Wow).

Tim NatGeo tiba di Indonesia pada tanggal 6 Januari, membawa dua orang koki dari Tasmania, membawa 40 coli peralatan penunjang acara sekitar 800 kg, dan membayar overhead fee sebesar USD 24,000 (dari Tasmania menuju Jakarta). Semua biaya dikeluarkan oleh National Geographic. Kemudian mereka terbang dari Jakarta menuju Sum-Bar (biaya dibayarkan oleh NatGeo namun tidak disebutkan jumlahnya). Kru NatGeo datang secara bergantian (bergelombang) dan on time

17 Januari 2020 setelah William Wongso tiba di Sum-Bar, langsung diadakan briefing dengan John Kroll. Mengusung tema "Kiss his ass". Tujuannya adalah untuk membuang image kasar Gordon Ramsay di Hell Kitchen. Karena pada dasarnya, Gordon adalah tipe orang yang mudah masuk ke dalam culture, humble, dan menyenangkan.

Hanya itu saja? Tentu tidak!

Tiap episode mempunyai duty manager sendiri. Telah disiapkan 10 kamera seberat 12 kg yang terdapat dimana-mana, tanpa kabel, tanpa lampu penunjang shooting, dan tanpa ganset. Episode dibuat free will. Semuanya roll on, artinya mereka mengetahui garis besarnya dan producer mengijinkan improvisasi di lapangan. Ketika ada yang lupa, akan segera diingatkan dengan cara yang natural. Sangat menarik.

Apalagi yang menarik?

Tim NatGeo membawa 24 orang kru, langsung dari US. Kemudian terdapat juga local crew untuk mengangkat peralatan, dan lain-lain. Total kru ada 40 orang. Yang luar biasa lagi, Safety compliance, termasuk ambulan, dokter, security advisor (kabarnya direkrut dari special force US) untuk Gordon Ramsey, dibayarkan penuh oleh Walt Disney. Keren. Disney merupakan induk dari NatGeo.

Kamera menjadi pembicaraan selama shooting. Why? Karena kamera terdapat dimana-mana sehingga setiap adegan dapat ditangkap dari berbagai angle. Contoh, ketika Gordon terlihat tidak menyukai durian (ini enak sekali, Gordon 😁), saat memerah susu kerbau, atau ketika kerbau mengibaskan kotorannya sehingga mengenai Gordon Ramsey. Hal-hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri.

Apa yang aku pelajari? TOTALITAS dan PROFESIONALISME. 

Waktu pertama kali, aku sama sekali tidak membayangkan bagaimana detailnya mereka mempersiapkan segala sesuatu. Terencana. 

Sangat salut dengan cara mereka yang menghargai waktu, efisiensi kerja, pembagian job description yang jelas, totalitas dalam mengerjakan sesuatu, memperhatikan detail-detail sehingga hasil akhir menjadi sempurna, perhatian penuh terhadap kesehatan tim, dan sebagainya. Hebat!!!

Banyak hal yang dibahas dalam wawancara ini, termasuk peluang dan usaha Indonesia untuk meraih pasar dunia melalui kuliner. Pada saat ini dipegang oleh Vietnam dan Thailand. 

Aku akan membahas tentang Rendang di tulisan mendatang. Terima kasih sudah berkunjung di blog ku. Semoga membawa manfaat bagi banyak orang.


--------------------------------------------------------
"We are precious, honourable, and love by God"

Comments

  1. Aku juga nonton yg helmi tuh... Prof banget ya timnya gordon. All out

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bangeth, Mar. Aku biasanya paling males nonton wawancara spt itu cm ini bedaaa. Keliatan bgth penguasaan bahan dan enak bgth wawancaranya. Iya lhaaa. Dua2nya encer bener otaknya. Thanks udh mampir yaaa. Hugss

      Delete
    2. Aku bikin tulisan ini justru krn sgt tertarik dgn all out nya mereka. Bgth-bgth preparation-nya. Hebaat. Prof bgth

      Delete
  2. Cerita yg menarik mbak, idolaku pakde Gordon ini, meskipun tampak saklek, tapi pastinya hanya scenario, kebutuhan shooting

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku sempet sebel lho ama dia wkt bawain Hell Kitchen. Ternyata skenario. Syukur lha. Wkekwkk. Yup, aku ga pnh tulis ttg wawancara org. Cm yg satu ini bener2 menarik perhatianmu, dari segi manapun. Hanya aku membahas segmen tertentu aja. Thanks udh mampir yaaa...πŸ’–

      Delete
    2. Perhatianku...salah ketik heheheheh

      Delete
  3. Aq juga nonton yg helmi itu.. gila banget dah.. ya emang walo umpatannya mak nyus mak joss.. dia orangnya gak pelit ilmu. Baik dia.. makin kagum ama dia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahha parah kata2nya di HK. Untung lha hanya skenario. Thanks udh mampir ya

      Delete
  4. Gordon oo gordon meskipun tuwir tetep menawan hahaha lepas kontrol dri topik🀦
    Haaaiii mbak de wkwkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkkw. Fans berat Gordon nih. Btw, fotomu ga muncul. Siapa nih?

      Delete
  5. Cuma bisa bilang keren.secara aq nonton nya cm kartun ikutan sm anak2 hiks

    ReplyDelete
  6. Beli TV lagii. Aku malah udh lama ga nonton kartun. Wkwkwkw

    ReplyDelete
  7. Nice review!. Jujur aja jarang nonton jadi ga akrab sama personalnya, tapi baca ulasan ini jadi penasaran...πŸ˜†

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi...thanks udh mampir ya. Btw, aku juga penasaran. Siapakah dirimu. Krn muncul tulisan unknown πŸ™. Wawancara ini bagus. Yg terlibat wawancara keliatan bangeth cerdas-nya. Sebenernya membahas banyak. Cm aku sendiri mencoba membahas dari sisi totalitasnya. Enjoy ya...

      Delete
  8. Wuihh.. Ini keren artikelnya.. Aku dah lama nggak nonton TV sih,jadi ada yang mengulas ini seneng banget. Bagus juga kalau sekalian disertakan link videonya Mbak..

    ReplyDelete
  9. makasih yaaa. Aku nonton di TV. Blom search sih. Harusnya utub udh ada. πŸ™

    ReplyDelete
  10. Wow menarik banget .. aku belum nonton nih,,, ikutan cari ah :-)

    ReplyDelete
  11. Sebenernya banyak yg dibahas (udh aku jelasin di atas). Nonton dhe...

    ReplyDelete
  12. Totalitas mereka emang, πŸ‘ dan diapresiasi dengan layak seandainya disini juga begitu pasti tambah byk karya internasional

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

EDITOR DADAKAN - BLOG 😊

MIE BANGKA